"Spritualitas' adalah kumpulan artikel mengenai olah rohani, olah batin dari bagi mereka yang ingin memberi makan jiwa. Berbagai kumpulan artikel berkisar pada masalah hidup rohani, saya sajikan dalam blog ini. Selamat menyantapnya, semoga membuat jiwa anda menjadi gemuk. MoTe

Friday, February 24, 2006

Membuat Hari Penuh Makna

Dalam seri ini, saya ingin mencoba mensharingkan kepada teman-teman 'spiritual exercise series' yang diambil dari beberapa refleksi harian. Dengan harapan bahwa series ini akan membantu teman-teman yang sedang 'quest' untuk memperdalam kehidupan rohaninya. Seri pertama dari 'spiritual exercises' adalah 'membuat hari ini penuh makna'.
Mahatma Gandhi pernah berkata; "prayer is the key of the morning and the bolt of evening. If we know how to open our room and bolt our room, our room will be save". Walaupun Gandhi bukan penganut Kristen, tetapi dia mengagumi pribadi Kristus dan mencoba meneladaninya secara konswens. Bahkan dia pernah berkata "It is better to have Jesus Christ, without Christian'. Kekaguman terhadap pribadi Jesus Kristus, dikecewakan oleh banyaknya pengikut Kristus yang penghayatan hidupnya sangat jauh dari teladan Sang Guru. Dari pernyataan diatas, Gandhi mengakui dan menghayati betapa pentingnya doa pagi dan malam. Tidak ada cara lain baginya untuk membuka dan mengakhiri hari ini dengan doa.
Banyak diantara kita, yang karena kesibukannya ditempat kerja atau bisnis 'merasa' tidak mempunyai waktu untuk berdoa. Bahkan untuk 'satu menit' pun banyak orang yang merasa tidak mempunyai waktu. Tetapi kalau sudah menyaksikan acara tv, atau film; satu sampai dua jam tidak terasa lama dan mempunyai waktu. Sementara dari banyak pengalaman mengatakan bahwa , mengawali hari dengan 'doa pagi' merupakan suatu kekuatan sendiri. Simple, hanya doa, tetapi memberi makna lebih dari kesederhanaan bentuknya.
Dari ajaran Jesus kita mengetahui bahwa berdoanya sebenarnya tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Sederhana dan tidak perlu bertele-tele. Sikap yang paling penting dalam doa adalah 'menyadari kehadiranNya dalam diri, hati dan hidup kita'. DenganNya kita bisa berbicara secara pribadi dari hati ke hati. Teresia dari Avila mengajarkan bahwa 'mental prayer is nothing else, but friendly conversation, frequently talking alone with him whom we know love us". Dari arti ini nampak jelas bagi kita, bahwa doa adalah dialog pribadi dengan teman yang sangat mencintai kita. KepadaNya kita bisa mengungkapan segala perasaan kita, pikiran dan hati kita.
Pagi hari adalah hari yang sangat indah untuk 'mengadakan' dialog dengan Allah. Diawal hari inilah kita bisa mengungkapkan 'rasa syukur', pujian, permohonan, tobat dan bahkan segala kekhawatiran dan keluh kesah yang sedang kita hadapi. Dengan kesadaran penuh bahwa Tuhan adalah 'penuntut hidupku' hari ini maka kita dibantu untuk menghadapi hari ini dengan penuh optimisme dan harapan. Tak seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi hari ini. Hanya Tuhan yang tahu segalanya. Yakin dan percaya pada kuasa dan kasihNya membuat kita menatapi hari dengan mantap.
Seandainya hari ini ternyata jauh dari harapan yang kita harapkan dalam doa kita, lalu bagaimana saya menghadapi kesulitan yang terjadi hari ini? Jawaban orang berimana adalah 'doa'. Apakah doa bisa membantu kita mengatasi kesulitan yang saya hadapi hari ini? Banyak pengalaman orang beriman mengatakan demikian. Mereka mengalami bahwa kekuatan doa menyelamatkan mereka. Dibawah ini beberapa kutipan Kitab Suci yang membuktikan 'kekuatan doa yang mengagumkan.
Kisah Para Rasul 7:59-60. Stephanus mengatakan: "Ya Tuhan Jesus, terimalah rohku". Kemudian kepada orang yang menganiayanya dia memohon: "Tuhan, jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka". Dengan doa ini secara singkat mau mengatakan bahwa Stephanus diberi kekuatan untuk mengampuni.
Kisah Para Rasul 16:23-25; Ketika itu Paulus dan Silas dianiaya dan kemudian dimasukkan kedalam penjara. Di dalam penjara, Paulus dan Silas ketika mereka sedang berdoa dan memuji Tuhan, keajaiban terjadi, semua pintu penjara terbuka dan mereka dibebaskan dari kungkungan penjara. Secara singkat dari sini mau mengatakan bahwa doa sungguh mempunyai kekuatan membebaskan kita dari berbagai 'kungkungan penjara' hidup kita setiap hari. Mampu membebaskan kita dari berbagai hal yang membelanggu.
Didalan Injil Lukas 22:41-44, kita membaca bahwa ketika Jesus dalam sakratul maut sebelum disalibkan, Ia berdoa sampai berteteskan keringat darah. Dikala itulah, malaekat Allah datang menguatkan dan menghibur Dia.
Dari contoh kutipan dari Kitab Suci ini, dan tentu masih banyak lagi yang bisa kita ambil, ada tiga effek kekuata doa yang bisa kita lihat. Pertama adalah bila kita berdoa, kita dimampukan untuk 'mengampuni, memeluk dan mengasihi' para orang yang memusuhi kita. Kedua adalah dengan kekuatan doa, kita dimampukan untuk membebaskan diri dari penjara diri dan berbagai belenggu yang mengikat hidup kita. Dan akhirnya lewat doa kita mendapat menghiburan, kelepasan dari Allah sendiri. Dialah yang memberikan segalanya.
Inilah mengapa mengawali dan mengakhi hari dengan doa menjadi penting. Malam hari sebagai orang beriman, merupakan suatu kesempatan untuk menyerahkan segala yang terjadi hari ini kepada Tuhan. Apa yang telah kita buat dan putuskan semata-mata karena kehendakNya. Di akhir hari ini, sebelum kita tidur, adalah kesempatan bagi kita untuk mengungkapkan segala perasaan kita hari ini. Biarlah kesusahan hari ini cukup untuk hari ini, hari esok ada berkahnya sendiri. Tuhan mengetahui segalanya.
Percayalah, bahwa hanya kepadaNya hidup ini menjadi lebih berarti. Yang perlu kita buat hanyalah 'menumbuhkan niat' dan mewujudkan 'cost nothing and loose nothing'. Justru sebaliknya kelimpahan yang kita dapatkan. Berani mencoba, silahkan....tantangan, kemalasan akan menjadi cobaannya. Bila hal itu terjadi berdoalah dengan doa ini: "O God, grant me serenity to accept the things I cannot change, the courage to change the things I can dan the wisdom to know the difference". Amen.

Shalom and Love
MoTe van Kerala

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home